Pendidikan Mental PB. Sinar Perak Cab. Malang
20 Maret 2013
0
komentar
Didalam
pendidikan mental PB. Sinar Perak ditekankan dengan acuan pendidikan
agama Islam karena apa Islam. Ya karena Guru Besar dan pendiri PB. Sinar
Perak , Alhamdulillah adalah seorang muslim.
Ada beberapa contoh dalam pendidikan latihan yang kita anggap Islam :
1.
Dalam berdoa, kita yang beragama Islam disarankankan membaca 2 kalimah
Sahadat, Laa ilahaillalloh, Al Fatihah. Yang agama lain berdoa menurut
keyakinannya.
2.
Didalam latihan, murid yang tidak dapat/lupa jurus tidak boleh dimarahi
atau dikenakan sangsi fisik, juga terhadap murid yang tidak kuat, yang
terlambat atau murid yang tidak ikut latihan . Contoh : murid yang tidak
kuat lari diharuskan lari, itu tidak boleh, karena ini melanggar prinsi
dari Islam.
- Kita umat Islam harus saling kasih/lembut:
Sesungguhnya
Allah SWT telah memerintahkan diriku agar bersikap lemah lembut
terhadap umat manusia, sebagaimana Dia memerintahkan diriku untuk
mendirikan fardlu-fardlu. (Riwayat ad-Dailami melalui Aisyah r.a)
Sekiranya engkau bersikap keras lagi, berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. (Q.S. Ali Imron : 159)
-
Karena kita tidak memaksa yang orang lain tidak bisa, analogi dari
kalau kita sholat dengan berdiri tidak bisa, ya boleh dengan duduk.
Sholat dengan duduk tidak bisa ya, dengan tiduran.
3.
Kalau kita ketemu sesama anak PB. Sinar Perak kita ucapkan salam
(Assalamu'alaikum Wr. Wb.) . kita dengan mengucap salam tersebut kita
saling mendoakan agar Allah memberi Rahmat dan barokah kepada kita yang
saling memberi salam.
Sembahlah
Allah Yang Maha Pemurah, berilah makan fakir miskin, sebarluaskanlah,
salam, niscaya Anda masuk surga dengan selamat dan sejahtera. (Riwayat Tirmidzi melalui Abu Hurairah r.a)
4.
Penyembuhan dengan mempunyai klinik penyembuhan kita dapat memanfaatkan
ilmu kita dengan mengobati orang yang sakit dengan niat Lillahi Ta'ala,
Insya Allah dapat meningkatkan amal ibadah kita. Hal ini mengingat
terhadap salah-satu Hadist.
Ada
empat macam orang yang pahalanya terus menerus mengalir sesudah mereka
mati, yaitu : seseorang yang mati dalam keadaan marabith (bertugas)
dijalan Allah; seseorang yang mengajarkan ilmu, dialirkan kepadanya
pahala ilmunya yang diamalkan oleh orang lain ; seseorang yang
bersedekah, pahalanya dialirkan kepadanya selagi sedekahnya itu masih
ada; dan seseorang yang meninggalkan anak saleh yang selalu
mendo'akannya.(Riwayat Imam Thabarani melalui Abu Umamah)
Baca Selengkapnya ....